Walau tidak lagi dapat lihat, Suripto (60), tetaplah meneruskan hidupnya dengan berdagang kipas anyaman bambu serta besek (wadah makanan dari anyaman bambu). Sehari-hari ia berkeliling di sekitaran Kotagede, Yogyakarta.
Tidak gampang untuk seseorang tuna netra seperti Suripto menelusuri jalanan yang dipenuhi hilir mudik kendaraan. Waktu menjajakkan dagangannya, seringkali warga Minggir, Sleman ini mesti menabrak mobil atau motor yang diparkir di pinggir jalan. Panduan arah dari beberapa orang juga jadi penuntun langkahnya akan menghadap ke mana.
" Saya juga kerap menitipkan besek ke pedagang Pasar Kotagede. Bila sore hasil jualannya berapakah yang laris diberikan pada saya, " papar Suripto waktu didapati Tribun
Jogja, jumaat (24/6/2016).
Dalam satu minggu, ia sering membagi hari untuk pulang ke Sleman atau bermalam di masjid sekitaran Kotagede. Saat mesti pulang ke kampung halamannya yang berjarak kian lebih 20 km., Suripto memakai layanan angkutan umum.
Berjualan kipas serta besek bukanlah hal baru baginya. Di usia delapan th. serta penglihatannya masihlah normal, Suripto telah menolong orang-tua untuk berdagang kerajinan tangan yang saat ini di jualnya.
Keadaan Suripto yang tidak dapat lihat nyatanya tidak meruntuhkan kemauan orang berbuat jahat. Diakuinya pernah sebagian orang waktu beli kipas akan menipunya. " Mengakunya berikan duit Rp 50 ribu namun nyatanya Rp 10 ribu, " katanya.
Walau demikian, Suripto yakin Tuhan menyayanginya. Dengan tidak berpangku tangan, hasil berjualan kipas serta besek juga dapat menghidupi istrinya yang setia menanti dirumah.
0 Response to "SUBHANALLAH !!! Kakek Buta Asal Sleman Pantang Menyerah Jualan Kipas Bambu,demi menghidupi keluarga,..!! Ya allah Berikanlah Rezeki yang banyak untuk kakek ini (( aaammiiinnn ))"
Post a Comment